Mahasiswa
Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Safira Novriana Yasmin merasa
beruntung bisa menikmati salju di Kota Nantong, Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Hal
itu ia ungkapkan melalui pesan eletronik, Jumat (19/01).
Mahasiswa
jurusan Akuntansi ini mengatakan, di Nantong, salju hanya turun selama 12 jam
pada 4 Januari lalu. Ia mengaku senang sekali karena untuk kali pertama baginya
melihat hujan salju.
“Suhu
yang dingin sekitar 3 sampai -4 derajat celsius tidak membuat aktifitas
masyarakat di Nantong berubah, hampir semua berjalan seperti biasa. Hujan salju
terlihat begitu indah membuat saya bersama teman-teman bermain di atas hamparan
salju, timpuk-timpukan bola salju dan membuat boneka salju,” ceritanya.
Meski
begitu, hujan salju turun cukup
lebat di kota lainnya di Provinsi Jiangsu. Bahkan, 13 jalur kereta api cepat
ditutup karena rel dipenuhi salju dan rawan tergelinci. Jiangsu merupakan jalur
kereta api paling strategis dan padat karena menghubungkan dua kota besar,
Beijing dengan Shanghai.
“Suhu yang dingin
membuat saya cepat merasa lapar. Disini saya paling suka makan Peking Duck yaitu bebek panggang yang
sebelumnya dimarinasi dengan air garam dan rempah-rempah khas Tiongkok,”
ujarnya.
Olahan bebek
mendapat tempat yang penting dalam khasanah
kuliner Tiongkok. Bagi orang Tiongkok, bebek melambangkan kesetiaan. Karena itu, hidangan bebek banyak disajikan di acara
pernikahan.
“Disini
saya juga sering kangen dengan masakan Indonesia khususnya nasi Padang,” ungkap
gadis kelahiran 1 November 1997 ini.
Safira merupakan salah satu student mobillity IIB Darmajaya yang
tengah kuliah selama 1 semester di Nantong Vocational University Tiongkok.
Mahasiswa lainnya yakni Nazwa Ikmalia F, Mellissa Priscilla, Deby Shinta EP,
Rama Aldi S, Hafsah Mukaromah, dan Muhammad Ridho P.
Ketujuh mahasiswa ini juga berkesempatan
menampilkan Tari Bedana Kreasi Lampung pada acara Multicutural Day di Nantong University Tiongkok pada November lalu.


Komentar
Posting Komentar