Coklat Lampung, Usaha Mahasiswa Ini Merambah Hingga Kalimantan


Usaha Coklat Lampung yang dirintis oleh mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Farah Risma Yete bersama rekannya Binti Ardianingsih menjadi salah satu startup bisnis asal Lampung yang potensial.

Minuman coklat instan yang diproduksi dari biji kakao asli Lampung ini, memiliki cita rasanya khas yang mampu memikat para konsumen. Tak hanya dikenal secara lokal, tapi Coklat Lampung telah berhasil merambah target pasar ke provinsi lain diantaranya Bandung hingga Kalimantan Selatan.

Coklat Lampung menjadi salah satu dari 5 startup bisnis mahasiswa yang memenangkan kompetisi Darmajaya Technopreneurship 2017 dan mendapat bantuan modal usaha sebesar Rp. 10 juta.

Farah mengatakan, kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Lampung. Sementara itu, coklat menjadi panganan populer yang cukup digemari masyarakat. Melihat peluang tersebut yang membuat Farah berinisiatif berbisnis Coklat Lampung sejak Agustus 2017 dan kini bisa meraih omset hingga Rp. 3 juta perbulan.

Mahasiswa jurusan Manajemen ini berharap, usahanya dapat turut berkontribusi mendukung kesejahteraan petani kakao di Lampung, dan Coklat Lampung bisa menjadi oleh-oleh khas dari daerah Sang Bumi Ruwa Jurai.

Binti menambahkan, Coklat Lampung dijual dalam bentuk kemasan 100 gr seharga Rp. 25 ribu, 250 gr seharga Rp. 45 ribu, dan 500 gr Rp. 70 ribu.


“Usaha ini kami jalankan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Selain memasarkan secara langsung kepada teman-teman di kampus, promosi juga dilakukan melalui media sosial seperti instagram @coklatlampung_ dan WhatsApp 085200060008. Tak jarang kami menerima orderan konsumen dari luar Provinsi Lampung seperti Bandung hingga Kalimantan,” ujarnya.(*)

Komentar